Kamis, 10 Maret 2011

Krisis Politik di Mesir Bisa Lemahkan Dominasi Ekonomi Barat

blognyaDhimas - Krisis politik yang terjadi di beberapa negara Timur Tengah terutama yang terjadi pada Mesir belakangan ini, sama sekali tidak akan berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia. Tetapi dampaknya akan mengurangi dominasi ekonomi barat di kawasan itu.

Hal itu dikatakan anggota Komisi XI DPR, Arief Budimanta kepada wartawankemarin. "Dampak langsung tidak ada secara ekonomi, karena neraca perdagangan kita dengan ketiga negara (Tunisia, Mesir dan Yaman) tidak lah signifikan secara nasional," katanya.

Menurut Arief, ketiga negara itu sebenarnya tidak memiliki cadangan minyak yang nyata. Tetapi negara-negara itu dengan sistem ekonominya yang mengarah ke sosialisme dan mandiri. Sistem kepemimpinan yang authoritarian karena dipilih secara terus-menerus melalui pemilu.

Pada dasarnya adalah jangkar solidaritas negara-negara Teluk dalam menghadapi kekuatan Barat (Amerika dan Israel dan sekutu-sekutuya. Dengan bangkrutnya Amerika dan Inggris ada kekhawatiran negara-negara Teluk solidaritasnya akan menguat. Perkembangan ini mengikuti China, Rusia, India dan Brazil. "Ini tentu saja berbahaya bagi kelangsungan masa depan ekonomi barat," tegasnya.

Momentum ini seharusnya dapat menjadi stimulan bagi Indonesia untuk mengubah paradigma pembangunan ekonominya dengan lebih memperhatikan kekuatan kawasan ASEAN dan Asia Timur. "Kalau itu bisa dilakukan maka Indonesia dapat bertahan dari jebakan kebangkrutan dunia barat," tegas anggota FDIP ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © blognya Dhimas